Vaksin anjing adalah perlindungan penting terhadap penyakit serius yang mengancam nyawa. Artikel ini membahas jadwal vaksinasi, manfaat imunisasi, serta efek samping yang mungkin terjadi.
1. Jadwal Vaksin Anjing: Seri Anak Anjing Mulai 6–16 Minggu
Puppy menerima vaksin DHPP atau DA2PP pada usia 6–8 minggu, lalu diulang pada 10–12 dan 14–16 minggu. Setelah itu, booster diberikan satu tahun kemudian, bergantung aturan lokal bisa tiap 1–3 tahun
2. Jadwal Vaksin Anjing: Vaksin Tambahan Berdasarkan Risiko
Vaksin non-core seperti bordetella, leptospirosis, Lyme, dan influenza anjing diberikan tergantung lingkungan dan gaya hidup anjing.
Baca Juga : A Legacy of Integrity: Maxwell Scott Raine Inducted Posthumously into FCA’s 2024 Hall of Fame
3. Manfaat Vaksin Anjing: Melindungi dari Penyakit Fatal
Vaksin seperti DHPP/DA2PP mencegah distemper, adenovirus, parvovirus, dan parainfluenza—penyakit cepat menular dan fatal.
4. Manfaat Vaksin Anjing: Meningkatkan Imunitas & Kualitas Hidup
Vaksin membentuk sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko penyakit dan biaya perawatan, serta memungkinkan anjing beraktivitas normal seperti boarding dengan aman.
5. Manfaat Vaksin Anjing: Melindungi Kesehatan Publik
Vaksin rabies dan lainnya membantu mencegah zoonosis, meningkatkan imun secara komunitas, dan memudahkan mobilitas anjing, boarding, atau perjalanan.
6. Efek Samping Vaksin Anjing: Ringan dan Jangka Pendek
Biasanya muncul demam ringan, lesu, nyeri atau bengkak di tempat suntikan, dan nafsu makan turun. Gejala ini umumnya sembuh dalam 1–2 hari.
Baca Juga : This Couple Ditched City Life to Run a Remote Mountain Hotel in Italy
7. Efek Samping Vaksin Anjing: Reaksi Ringan Tambahan
Terkadang muncul intranasal vaksin menyebabkan pilek, bersin, atau batuk ringan. Umumnya pulih dalam 1–2 hari.
8. Efek Samping Vaksin Anjing: Reaksi Serius (Jarang)
Reaksi alergi parah—seperti pembengkakan wajah, hentikan napas, muntah terus-menerus, atau sesak—jarang namun memerlukan penanganan segera.
9. Efek Samping Vaksin Anjing: Risiko Jangka Panjang
Risiko jangka panjang bisa termasuk vasculitis atau alopecia sekitar 2–3 bulan setelah vaksinasi, biasanya pada vaksin rabies. Risiko lebih besar jika anjing menerima banyak vaksin sekaligus atau memiliki kondisi medis tertentu.
10. Manajemen Pasca Vaksin: Pantau & Konsultasi ke Dokter
Setelah divaksin, pantau tanda reaksi, simpan catatan lengkap vaksin, dan hindari vaksinasi saat anjing sedang sakit. Informasikan riwayat reaksi ke dokter hewan.
Melalui vaksinasi yang terjadwal (anak dan dewasa), anjing mendapatkan perlindungan dari penyakit berbahaya dan hidup lebih sehat. Efek samping ringan dapat diantisipasi, sedangkan reaksi serius jarang terjadi. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk jadwal dan jenis vaksin terbaik sesuai kondisi dan gaya hidup anjing Anda.
Baca Juga : Rice Bowl: Comfort and Delicious Food that is a great choice

